PMII Komisariat Unisda Lamongan

Commissariat Board Indonesian Moslem Students Movement, Sekretariat : Jl.Airlangga Keduwul, Sukodadi, Lamongan 62262 (Depan SMK PGRI Sukodadi ? Selatan Masjid Sabilillah) Contact Person : 0856 5530 8080/ 0857 3040 4374


Lamongan - Puluhan mahasiswa Lamongan tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi jalan mundur menolak rencana pembangunan gedung DPRD Lamongan yang baru.

Puluhan mahasiswa ini memulai aksinya di Alun-Alun Kota Lamongan ini menuntut agar rencana pembangunan gedung DPRD Lamongan menelan biaya Rp 37 miliar dihentikan. Para mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal tentang penderitaan rakyat Lamongan dengan berjalan merangkak.

Salah seorang korlap aksi PMII Lamongan, Agus mengatakan, pembangunan gedung baru DPRD lamongan dirasa belum diperlukan apalagi di tengah-tengah penderitaan rakyat Lamongan seperti saat ini.

"Pembangunan gedung baru DPRD yang menelan biaya Rp 37 miliar itu hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja," kata Agus dalam orasinya, Kamis (25/11/2010).

Lebih baik, kata Agus, uang yang sebesar Rp 37 miliar itu dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Agus menegaskan, alangkah lebih baik jika anggaran pembangunan gedung baru DPRD Lamongan dialihkan ke pembangunan bidang pendidikan atau pembangunan jalan yang sampai saat ini masih buruk.

"Pembangunan gedung baru DPRD Lamongan jelas-jelas tidak pro rakyat," tegasnya.

Selain menggelar aksi jalan mundur, para mahasiswa ini juga mencoba meruwat kantor Pemkab Lamongan dan gedung DPRD lamongan. Ruwatan yang digelar mahasiswa ini dengan cara melempari garam, air dan bunga ke arah kantor DPRD lamongan dan Pemkab Lamongan.

Sayang hingga aksi mahasiswa ini berakhir tidak ada seorangpun pejabat yang
menemui para pengunjuk rasa.







[ Senin, 12 April 2010 ]
Mahasiswa Unisda Gelar Unjuk Rasa
LAMONGAN - Sekitar 100 mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan menggelar aksi unjuk rasa kemarin. Mereka menuntut perbaikan fasilitas dan sistem birokrasi kampus.

Aksi tersebut diawali dengan melakukan sweeping ke ruang-ruang perkuliahan untuk mengajak mahasiswa lain ikut aksi. Akibat tindakan itu, proses perkuliahan sempat terhambat. Aksi mahasiswa tersebut kemudian dilanjutkan ke kantor rektor. Di depan kantor pimpinan kampus tersebut, mereka melakukan orasi dan membakar ban bekas serta membakar kursi fasilitas kampus.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan aksi teatrikal yang digambarkan sebagai bentuk matinya sistem birokrasi di kampusnya. Dalam aksi tersebut tidak ada satu pun perwakilan kampus yang menemui mereka. Selanjutnya para mahasiswa tersebut melakukan penyegelan kantor rektor dengan kayu dan poster-porter tuntutan mereka.

Koordinator aksi, Ali Fuad mengatakan, aksi yang mereka lakukan untuk menuntut pihak kampus agar memberikan fasilitas dan perbaikan birokrasi kampus. Antara lain, berupa penurunan biaya perkuliahan dan transparansi birokrasi kampus. Serta, dilengkapinya fasilitas kampus seperti penambahan gedung perkuliahan dan tempat parkir. ''Kami akan terus melakukan aksi kalau tuntutan kami tidak dire
spon,'' ujarnya.
Rektor Unisda Afif Hasbullah ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui persis soal aksi tersebut. ''(Unjuk rasa) seperti itu biasa di kampus. Tapi saya belum mengetahui persisnya karena sedang di luar kota,'' ujarnya ketika dikonfirmasi via ponsel. (feb/wid)

 

Sehubungan akan dadakanya:
1. REFLEKSI TAHUNAN (Akhir Tahun)
2. PELANTIKAN PR.PMII Permata Fisip Unisda
3. REFRESING ILMIAH PK.PMII Unisda

Pada : Tanggal 11-12 Januari 2010 di Batu Malang, maka Sahabat-sahabati Warga PMII Unisda yang berkenan ikut, segera mendaftarkan dirinya di Base Camp PMII Unisda dengan kontribusi sebesar Rp 25.000,-.

Pendaftaran paling lambat tanggal 07 desember 2010.

Trimakasih...
Salam Pergerakan...

 

Hari Anti Korupsi....aiiih, apa pula ini?

Semua yang pada mau "demo" itu sudahkah melakukan introspeksi diri? Benarkah dia tak pernah korupsi juga?

Apa sih korupsi? apakah ini termasuk menggunakan dan memanfaatkan apapun yang bukan seharusnya? Artinya, dosen yang harusnya kerja tapi milih leha2 berkebun atau masak di rumah, mahasiswa yang harusnya kuliah tapi memilih main gap dekat terminal itu juga korupsi? Apakah berfesbuk ria di kantor, pake jaringan internet kantor, walau di luar jam kantor, juga korupsi?

Saya sungguh khawatir, jika jawabannya ya untuk pertanyaan-pertanyaan di atas....apakah itu artinya hampir semua anak bangsa ini koruptor? Kenapa koq hampir semua anak bangsa koruptor? Apakah ini artinya pendidikan berkontribusi juga di dalamnya?

Mungkin ya....sebab, ketika guru, dosen, dan sekolah/kampus membiarkan kecurangan akademik terjadi, itu sama saja memberikan pesan pendidikan bahwa kecurangan di tempat lain - termasuk korupsi - bisa diterima.

Ketika dosen dan guru membiarkan muridnya menyontek, bahkan dia juga 'menyontek' ketika sekolah, ketika kita semua bahkan memuji sang "high achiever" - mereka yang memperoleh nilai tinggi - walau kita semua tahu bahwa itu diperoleh dari menyontek, maka kita sedang memberikan "pesan" kepada anak didik bahwa "It's OK mencuri dan bahkan menjadi bangga dengan hasilnya". Akibatnya, tidak heran jika sekarang, tidak banyak yang "malu" dengan harta hasil korupsi....bahkan banyak yang menjadi bangga....wuuuiiiihh....

Sebelum kita berteriak-teriak, menghujat siapapun.....sudahkah kita melihat ke dalam diri "apakah aku juga bukan koruptor?"....apakah aku tidak nyontek waktu sekolah (kemudian bangga dengan kelulusan yang tidak halal itu)?...hhhh.....

Kita kerap melihat "korupsi" sebagai suatu tindakan mengambil uang (keuntungan) dalam jumlah besar, sangat besar. No no no...korupsi terjadi ketika kita menggunakan apapun yang bukan hak kita, untuk apapun yang bukan itu tujuan keberadaan/ketersediaannya....Korupsi itu tidak berskala.....dan korupsi itu bukan cuman tindakan tapi lebih banyak dimulai dari mentalitas yang korup...

Langganan: Postingan (Atom)